Tahun
2013 telah tiba dan menengok sejenak persiapan Bali yang akan menjadi tuan
rumah dalam APEC (Asia-Pacific Economic
Cooperation) pada Bulan oktober 2013. Bali harus mempersiapkan segala aspek
baik itu dalam keamanan sarana maupun prasarana yang memadai, salah satu yang
menjadi problem di bali yaitu maslah
kemacetan yang cukup parah. Untuk hari biasa saja kita dapat merasakan
kepadatan di sepanjang jalan Denpasar-Nusa Dua. Oleh karena itu diperlukan
rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Bali. Salah satu
usaha rekayasa lalu lintas yang diambil oleh pemerintah yaitu dengan membuat
jalan baru sepanjang benoa, Bandar udara, dan nusa dua.
Jalan
ini merupakan jalan berbayar atau biasa yang disebut dengan jalan Tol. Tidak
seperti jalan Tol pada umunnya jalan Tol di Bali ini merupakan jalan Tol yang
dibangun di atas permukaan laut. Pembangunan jalan di atas permukaan laut ini
diambil atas pertimbangan masalah budaya yang kuat di Bali. Pembangunan jalan
TOL ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Salah satu yang menjadi masalah dan
pertanyaan besar sebagian masyarakat
yaitu pembangunan jalan TOL ini dianggap merusak kawasan hutan mangrove yang ada di daerah Suwung,
karena jalan ini melintasi kawasan hutan mangrove
tersebut. Dan siapa yang akan diuntungkan dalam pembangunan jalan ini?
Pada
awalnya saya berpikri bahwa pembangunan ini dapat merusak ekosistem yang ada di
laut dan hutan mangrove, tetapi
setelah saya melakukan kuliah lapangan dan mendapatkan penjelasan dari Direktur
Utama PT Jasa Marga Bali Tol,
sebagai mahasiswa Teknik Sipil saya berpendapat bahwa pembangunan ini akan
berdampak positif bagi masyarakat Bali. Saya berpendapat seperti ini karena
pembangunan jalan TOL ini sudah memperhatikan AMDAL (Analisi Mengenai Dampak
Lingkungan) dan juga pihak dari PT Jasa
Marga Bali Tol akan menanam kembali pohon mangrove di sekitar
kawasan jalan ini. Bukan hanya itu Pemkab Badung juga ikut dalam kepemilikan
saham dari jalan TOL ini. Sehingga ini akan meningkatkan pendapatan daerah
khusunya Kabupaten Badung. Jalan Tol ini juga akan membantu Bali untuk mengurai
kemacetan yang terjadi. Hal ini akan membawa dampak positive bagi Bali di mata
dunia, apalagi pemimpin – pemimpin Negara – Negara APEC akan mengunjungi pulau
dengan beribu keindahan ini. Bukan hanya membantu Bali dalam penyelenggaran
APEC 2013, hal ini juga akan meningkatkan minat wisatawan asing maupun domestik
untuk datang ke Bali, yang tentu saja hal ini akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Bali yang banyak hidup bergantung sektor Pariwisata. Tetapi hal ini
bukan berarti kita tidak akan mengawasi pembangunan jalan ini. Mari kita dukung
dan awasi pembanguan jalan TOL ini, agar pembangunan ini benar – benar akan
menguntungkan masyarakat Bali.
wow banget kak
BalasHapusThanks ya
HapusThanks ya
BalasHapus