Sabtu, 26 November 2011

”MEMAKNAI HARI RAYA SARASWATI DI TENGAH DEGRADASI MORAL PARA PELAJAR”

PENDAHULUAN

Hari Raya Saraswati merupakan hari yang dipercaya oleh umat Hindu sebagai hari untuk memperingati turunnya ilmu pengetahuan ke dunia. Hari Raya Saraswati diperingati setiap 210 hari atau 6 (enam) bulan sekali, tepatnya pada Saniscara, Umanis Wuku Watugunung.
Umat Hindu terutama di Bali, memperingati Hari Raya Saraswati dengan menghaturkan banten pada lontar atau buku, yang dianggap sebagai sumber dari ilmu pengetahuan tersebut. Bukan hanya itu umat Hindu juga melakukan persembahyangan kehadapan Dewi Saraswati dan menghabiskan malam Sastra dengan Dharma Tula atau Dharma Gita. Keesokan harinya umat Hindu melakukan Banyu Pinaruh, dengan tujuan agar mendapatkan berkah dari air ilmu pengetahuan dan mendapatkan penyucian. Tapi sayangnya kegiatan tersebut dilakukan hanya sebatas ritual saja, tanpa mengetahui makna sebenarnya dari perayaan Hari Raya Saraswati tersebut.
       Sekarang tidak banyak para pelajar yang mau melakukan kegiatan – kegiatan seperti Dharma Tula, Dharma Gita, atau kegiatan keagamaan lainnya dalam merayakan Hari Raya Saraswati. Sehingga para pelajar atau pemuda di Indonesia khususnya di Bali dihadapkan dengan masalah yang besar. Karena terjadi kemerosotan moral dari para pelajar, yang banyak menyebabkan kemunduran kualitas manusia Indonesia. Masalah inilah yang harus mendapatkan perhatian khusus dari para pelajar maupun para pendidik.

 PEMBAHASAN

Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang paling mempengaruhi manusia dalam kehidupannya. Karena ilmu pengetahuan dapat mengantarkan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya pengetahuan yang abadi. Dalam umat Hindu, juga dipercaya bahwa bhakti yang dilakukan dengan jalan Jnana atau ilmu pengetahuan lebih utama dan mulia dari pada bhakti yang kita lakukan dengan materi yang kita miliki. Hal ini juga tertulis dalam kitab Bhagavad Gita IV.33 :

Śreyān dravya-mayād yajñāj
jñāna-yajñaḥ paraṁtapa,
sarvaṁ karṁākhilaṁ pārtha
jñāne parisāpyate.

Persembahan berupa ilmu pengetahuan, wahai Arjuna, lebih mulia dari pada persembahan materi; dalam keseluruhannya semua kerja ini akan mendapatkan apa yang diinginkan dalam ilmu pengetahuan, wahai Partha.

Dalam sloka tersebut tertuang jelas bahwa ilmu pengetahuan adalah persembahan yang sangat mulia, karena ilmu pengetahuan tersebut dapat membimbing kita dalam kehidupan yang begitu keras ini. Tetapi ilmu pengetahuan juga dapat menyebabkan kegelapan jika penerapannya tidak dilandasi dengan Dharma. Sehingga keselarasan antara ilmu pengetahuan dan Agama sangat penting.
Ilmu pengetahuan sangat erat kaitannya dengan seorang pelajar atau seorang Brahmacari. Seorang pelajar hendaknya mencerminkan sikap seseorang yang terdidik dan terpelajar. Tetapi pada zaman Kali Yuga ini, antara kebenaran dan kegelapan hampir tak ada batas dan bedanya, karena banyak hal yang benar disalahkan dan yang salahpun dipaksakan menjadi benar. Sehingga banyak perilaku para pelajar kita yang tidak sesuai dengan etika dan moral bangsa ini. Sebagai contohnya adalah aksi contek massal Ujian Nasional (UN) yang terjadi di SDN Gadel II Surabaya, yang baru – baru ini terjadi yaitu perkelahian siswi di SMA Negeri 1 Palu, Sulawesi Tengah, dan masih banyak lagi aksi para pelajar bangsa ini yang berperilaku tidak mencerminkan karakter seorang yang terdidik.
Telah terjadi pergeseran nilai – nilai dalam pendidikan di Indonesia. Ini sangat memperihatinkan karena masa depan bangsa ini berada di tangan para pelajar atau pemuda Indonesia. Tidak ada lagi rasa hormat dan menjunjung tinggi  ilmu pengetahuan yang diterimanya tersebut. Padahal ilmu pengetahuan tersebut  merupakan ilmu yang langsung diturunkan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan dilambangkan oleh Dewi Sarasawati sebagai manifestasi-Nya.
Sungguh agung dan mulia ilmu pengetahuan tersebut, sehingga pada Hari Raya Saraswati kita tidak hanya sekedar memperingati hari turunnya ilmu pengetahuan dengan melakukan ritual – ritual saja. Lebih dari itu kita harus memaknai Hari Raya Saraswati dengan melakukan tindakan – tindakan nyata yang berguna dan sesuai dengan ajaran Agama. Salah satu contohnya melakukan disiplin Brahmacari, sebagai seorang pelajar yang sedang menuntut ilmu pengetahuan diharapkan melakukan disiplin dalam menuntut ilmu dan menjunjung nilai – nilai moral bangsa. Seperti yang terulis dalam kitab Bagavad Gita IV.34 :
Tad viddhi praṇipātena
Paripraśnena sevayā,
Upadekṣyanti te jñānaṁ
Jñāninas tatva-darśinaḥ

Pelajarilah itu dengan sujud disiplin, dengan bertanya dan dengan pelayanan; orang bijaksana, yang melihat kebenaran, akan mengajarkan kepadamu pengetahuan itu.

Dalam sloka tersebut dikatakan bahwa pengetahuan itu harus dilakukan dengan disiplin, ketulusan hati, dan dilandasi dengan kebenaran, dengan demikian pengetahuan tersebut akan dapat kita peroleh dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh kehidupan manusia.
Kegiatan yang berlandaskan agama inilah yang seharuskan kita selalu lakukan. Sehingga dapat merubah wajah dunia saat ini, yang diliputi oleh banyak kebohongan, dan kegelapan. Dengan tindakan – tindakan yang sesuai ajaran Agama dan Moral bangsa tersebut diharapkan dapat menginspirasi para pemuda atau pelajar yang lain dalam bertindak dan meraih kesuksesan.

  PENUTUP

Simpulan :
Peringatan Hari Raya Saraswati bukan hanya kita lakukan dengan ritual semata, tetapi lebih dari itu kita memaknainya dengan melakukan tindakan – tindakan nyata yang berlandaskan agama, yang dapat mengatasi degradasi atau kemerosotan moral para pelajar atau pemuda Indonesia khususnya para pelajar atau pemuda Hindu.
Saran :
Dengan adanya perayaan Hari Raya Saraswati ini diharapkan kita lebih lagi menginstropeksi diri agar menjadi bukan hanya seorang pelajar, tetapi lebih dari itu dapat menjadi pelajar yang bermoral dan sebagai generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab. Tidak hanya pada perayaan Hari Raya Saraswati kita melakukan tindakan – tindakan yang berlandaskan Agama tetapi juga sepanjang hidup kita. Karena ilmu pengetahuan harus diterapkan berlandaskan Agama, dan ilmu pengetahuan tersebut tidak berujung yang tidak akan selesai kita pelajari sampai akhir hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar