Selasa, 10 Juli 2018

LUWUK CITY, CENTRAL CELEBES


Luwuk merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Banggai yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah. Kota Luwuk menyimpan berbagai pesona, salah satunya pantainya yang membentang indah sepanjang Kota ini. Kota nya yang bersih dan pantai nya yang jernih membuat mata dan hati kita menjadi tenang dan sejuk. Di Kota ini juga terdapat slogan yang sangat menarik yaitu "PINASA", "PIANA SAMPAH ALA", yang artinya kira - kira "JIKA LIHAT SAMPAH PUNGUT". Dan di Video saya di atas memperlihatkan sedikit keindahan di Pantai KILO 5 Luwuk.

Rabu, 11 September 2013

TENTANG HATI INI

Tak ada hal yang lebih indah dibanding bertemu kamu,
Tak ada kata yang bisa terucap saat menatap indah wajah mu,
Dunia seakan berhenti berputar saat mata ini melihat senyum mu,
Betapa hati ini sangat mendambakan mu,

Langit malam yang dingin terhiasi indahnya sang bintang,
Melukiskan betapa hati ini ingin bersama mu,
Jernih air yang membasahi dedaunan,
Melukiskan betapa tulus hati ini ingin untuk mu,

Seakan seisi dunia menyerukan tentang hati ini.



Selasa, 30 April 2013

Lebih Penting Pencegahan Dibanding JKBM


Salah satu program andalan dari pemerintah provinsi Bali saat ini yaitu program Jaminan Kesehatan Bali Mandara atau yang lebih dikenal dengan sebutan JKBM. Program ini diluncurkan oleh pemerintah Bali pada tanggal 1 Januari 2010 JKBM ini merupakan jaminan kesehatan yang diperuntukan bagi masyarakat Bali yang belum memiliki jaminan kesehatan lainnya, sepeti Askes, Jamsostek, Asabri, Askeskin/Jamkesmas atau jaminan kesehatan lainnya. Sehingga pemerintah mengharapkan semua masyarakat Bali mendapatkan jaminan kesehatan yang sama, terutama bagi masyrakat yang tidak mampu.
Dalam prakteknya JKBM ini belum dapat berjalan dengan maksimal, masuh banyak masyrakat terutama masyarakat yang jauh dari pusat pemerintahan belum mengetahui program jaminan kesehatan ini. Kurangnya sosialisasi secara langsung ke desa – desa yang menyebabkan beberapa masyarakat Bali yang berada di pelosok desa tidak dapat menikmati jaminan kesehatan ini.
Permasalahannya bukan hanya berhenti di sini. Jaminan kesehatan yang memiliki layanan tidak secara keseluruhan ini juga belum cukup untuk membuat Bali Mandara (Maju, Aman, Damai, Sejahtera). Salah satu hal yang lebih penting dibandingkan jaminan kesehatan adalah membuat dan menjaga masyarakat Bali sadar akan kesehatannya sendiri sebelum jatuh sakit. Hal ini dapat dilaksanakan dengan program pembinaan masyarakat agar peduli dengan kebersihan lingkungannya, agar peduli dengan makanan yang mereka butuhkan untuk memenuhi cakupan gizi.
Pemerintah Bali hendaknya lebih memikirkan tentang pencegahan untuk menuju masyarakat Bali yang sehat. Bukan berarti jaminan kesehatan tidak perlu, jaminan kesehatan tetap perlu ada, tetapi yang lebih dipentingkan lagi bagaimana pencegahan agar masyarakat Bali tetap sehat. Ini sangat penting karena masih banyak terlihat desa – desa yang lingkungannya cukup kumuh dengan air bersih yang kurang, sanitasi yang buruk. Hal ini jika dibiarkan berapa pun dana yang dialokasikan untuk jaminan kesehatan ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarkat bali. Jika program untuk membuat lingkungan masyarakat lebih baik, dengan menyediakan air bersih, sanitasi yang memadai berjalan dengan baik. Maka diharapkan penggunaan dana APBD pemerintah Bali untuk jaminan kesehatan dapat semakin berkurang, sehingga dapat dialokasikan untuk membuat masyarakat Bali yang lebih sejahtera. Sehingga program pemerintah menuju Bali Mandara (Maju, Aman, Damai, Sejahtera) semakin cepat terwujud, dan dirasakan oleh masyarakat Bali secara keseluruhan.

Jumat, 15 Maret 2013

PENDIDIKAN KARAKTER SOLUSI BANGSA


Hari Raya Saraswati merupakan hari yang dipercaya oleh umat Hindu sebagai hari memeperingati turunnya ilmu pengetahuan. Hari Raya Saraswati diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali, tepatnya Saniscara, Umanis Wuku Watugunung. Di tengah perayaan hari raya yang kita percaya sebagai turunnya ilmu pengetahuan ini, kita mencoba untuk merenung sejenak tentang wajah pendidikan nasional bangsa ini. Banyak hal yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia untuk membentuk suatu generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter.
Tentunya kita banyak melihat permasalahan yang terjadi pada bangsa ini, karena tidak terlihatnya suatu karakter bangsa yang mencerminkan bahwa kita adalah suatu bangsa yang beragama. Kita ambil contoh, maraknya korupsi di negeri ini yang disebabkan karakter moral dari pejabat kita yang bisa dikatakan semakin merosot. Apa yang kita bisa lakukan dalam menghadapi permasalahan yang besar ini? Solusi dalam menghadapi permasalahan krisis karakter bangsa ini, yaitu dengan memebentuk generasi muda yang berkarakter.
Sistem pendidikan Indonesia yang ada sekarang ini, lebih mementingkan hasil akhir dari pada prosesnya. Hal ini yang menyebabkan kemerosotan moral dari para pelajar. Kita lihat sekarang, banyaknya pelajar yang sudah tidak menghormati gurunya lagi, banyak pelajar yang tawuran, bahkan banyak pelajar yang hamil di luar nikah. Ini sangat bertentangan dengan konsep ajaran Agama Hindu yang mengajarkan kita untuk hormat kepada guru, dan selalu welas asih kepada sesama.
Untuk itu perlu adanya suatu perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia ini yang lebih mementingkan proses pembentukan karakternya. Bukan hanya sekedar memberi ilmu pengetahuan, seorang guru haruslah mampu mendidik anak didikannya, agar bukan hanya pintar dalam pelajaran, tapi juga baik dalam budi pekertinya. Karena suatu ilmu akan bermanfaat apabila ilmu itu dilandasi dengan Dharma (kebajikan).
Pendidikan karakter yang mengajarkan tentang nilai – nilai kemanusiaan adalah suatu metode yang pas untuk mengahadapi krisis moral ini. Pendidikan karakter ini harus diberikan sejak dini, karena pondasi yang kita bangun di dasar dengan kuat akan mampu menahan beban seberat apapun di atasnya. Pendidikan ini sangat baik diberikan dalam jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak – Kanak, maupun Sekolah Dasar. Hal ini diharapkan agar para pelajar dibentuk karakternya sedini mungkin. Tapi tidak hanya berhenti sampai di jenjang usia dini saja, pendidikan karakter harus tetap diberikan secara berkesinambungan. Agar terciptanya suatu bangsa yang berkarakter.
Dengan demikian pendidikan karakter yang menganut tentang nilai – nilai kemanusiaan ini akan menjadi solusi yang baik bagi bangsa ini agar terhindar dari krisis karakter yang dapat mengahancurkan bangsa ini. Oleh karena itu dalam perayaan hari Saraswati ini mari kita merenung sejenak dan mentransformasi terutama diri kita, agar menjadi seorang pelajar ataupun mahasiswa yang berkarakter. 

Sabtu, 05 Januari 2013

Jalan TOL, Untuk Siapa?


Tahun 2013 telah tiba dan menengok sejenak persiapan Bali yang akan menjadi tuan rumah dalam APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) pada Bulan oktober 2013. Bali harus mempersiapkan segala aspek baik itu dalam keamanan sarana maupun prasarana yang memadai, salah satu yang menjadi problem di bali yaitu maslah kemacetan yang cukup parah. Untuk hari biasa saja kita dapat merasakan kepadatan di sepanjang jalan Denpasar-Nusa Dua. Oleh karena itu diperlukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Bali. Salah satu usaha rekayasa lalu lintas yang diambil oleh pemerintah yaitu dengan membuat jalan baru sepanjang benoa, Bandar udara, dan nusa dua.

Jalan ini merupakan jalan berbayar atau biasa yang disebut dengan jalan Tol. Tidak seperti jalan Tol pada umunnya jalan Tol di Bali ini merupakan jalan Tol yang dibangun di atas permukaan laut. Pembangunan jalan di atas permukaan laut ini diambil atas pertimbangan masalah budaya yang kuat di Bali. Pembangunan jalan TOL ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Salah satu yang menjadi masalah dan pertanyaan besar sebagian  masyarakat yaitu pembangunan jalan TOL ini dianggap merusak kawasan hutan mangrove yang ada di daerah Suwung, karena jalan ini melintasi kawasan hutan mangrove tersebut. Dan siapa yang akan diuntungkan dalam pembangunan jalan ini?

Pada awalnya saya berpikri bahwa pembangunan ini dapat merusak ekosistem yang ada di laut dan hutan mangrove, tetapi setelah saya melakukan kuliah lapangan dan mendapatkan penjelasan dari Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol, sebagai mahasiswa Teknik Sipil saya berpendapat bahwa pembangunan ini akan berdampak positif bagi masyarakat Bali. Saya berpendapat seperti ini karena pembangunan jalan TOL ini sudah memperhatikan AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) dan juga pihak dari PT Jasa Marga Bali Tol akan menanam kembali pohon mangrove di sekitar kawasan jalan ini. Bukan hanya itu Pemkab Badung juga ikut dalam kepemilikan saham dari jalan TOL ini. Sehingga ini akan meningkatkan pendapatan daerah khusunya Kabupaten Badung. Jalan Tol ini juga akan membantu Bali untuk mengurai kemacetan yang terjadi. Hal ini akan membawa dampak positive bagi Bali di mata dunia, apalagi pemimpin – pemimpin Negara – Negara APEC akan mengunjungi pulau dengan beribu keindahan ini. Bukan hanya membantu Bali dalam penyelenggaran APEC 2013, hal ini juga akan meningkatkan minat wisatawan asing maupun domestik untuk datang ke Bali, yang tentu saja hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali yang banyak hidup bergantung sektor Pariwisata. Tetapi hal ini bukan berarti kita tidak akan mengawasi pembangunan jalan ini. Mari kita dukung dan awasi pembanguan jalan TOL ini, agar pembangunan ini benar – benar akan menguntungkan masyarakat Bali.