Senin, 02 Mei 2022
Selasa, 10 Juli 2018
LUWUK CITY, CENTRAL CELEBES
Luwuk merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Banggai yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah. Kota Luwuk menyimpan berbagai pesona, salah satunya pantainya yang membentang indah sepanjang Kota ini. Kota nya yang bersih dan pantai nya yang jernih membuat mata dan hati kita menjadi tenang dan sejuk. Di Kota ini juga terdapat slogan yang sangat menarik yaitu "PINASA", "PIANA SAMPAH ALA", yang artinya kira - kira "JIKA LIHAT SAMPAH PUNGUT". Dan di Video saya di atas memperlihatkan sedikit keindahan di Pantai KILO 5 Luwuk.
Kamis, 17 Oktober 2013
Rabu, 11 September 2013
TENTANG HATI INI
Tak ada hal yang lebih indah dibanding bertemu kamu,
Tak ada kata yang bisa terucap saat menatap indah wajah mu,
Dunia seakan berhenti berputar saat mata ini melihat senyum mu,
Betapa hati ini sangat mendambakan mu,
Langit malam yang dingin terhiasi indahnya sang bintang,
Melukiskan betapa hati ini ingin bersama mu,
Jernih air yang membasahi dedaunan,
Melukiskan betapa tulus hati ini ingin untuk mu,
Seakan seisi dunia menyerukan tentang hati ini.
Selasa, 30 April 2013
Lebih Penting Pencegahan Dibanding JKBM

Dalam
prakteknya JKBM ini belum dapat berjalan dengan maksimal, masuh banyak
masyrakat terutama masyarakat yang jauh dari pusat pemerintahan belum mengetahui
program jaminan kesehatan ini. Kurangnya sosialisasi secara langsung ke desa –
desa yang menyebabkan beberapa masyarakat Bali yang berada di pelosok desa
tidak dapat menikmati jaminan kesehatan ini.
Permasalahannya
bukan hanya berhenti di sini. Jaminan kesehatan yang memiliki layanan tidak
secara keseluruhan ini juga belum cukup untuk membuat Bali Mandara (Maju, Aman,
Damai, Sejahtera). Salah satu hal yang lebih penting dibandingkan jaminan
kesehatan adalah membuat dan menjaga masyarakat Bali sadar akan kesehatannya
sendiri sebelum jatuh sakit. Hal ini dapat dilaksanakan dengan program
pembinaan masyarakat agar peduli dengan kebersihan lingkungannya, agar peduli
dengan makanan yang mereka butuhkan untuk memenuhi cakupan gizi.
Pemerintah
Bali hendaknya lebih memikirkan tentang pencegahan untuk menuju masyarakat Bali
yang sehat. Bukan berarti jaminan kesehatan tidak perlu, jaminan kesehatan
tetap perlu ada, tetapi yang lebih dipentingkan lagi bagaimana pencegahan agar
masyarakat Bali tetap sehat. Ini sangat penting karena masih banyak terlihat
desa – desa yang lingkungannya cukup kumuh dengan air bersih yang kurang,
sanitasi yang buruk. Hal ini jika dibiarkan berapa pun dana yang dialokasikan
untuk jaminan kesehatan ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan layanan
kesehatan bagi masyarkat bali. Jika program untuk membuat lingkungan masyarakat
lebih baik, dengan menyediakan air bersih, sanitasi yang memadai berjalan
dengan baik. Maka diharapkan penggunaan dana APBD pemerintah Bali untuk jaminan
kesehatan dapat semakin berkurang, sehingga dapat dialokasikan untuk membuat
masyarakat Bali yang lebih sejahtera. Sehingga program pemerintah menuju Bali
Mandara (Maju, Aman, Damai, Sejahtera) semakin cepat terwujud, dan dirasakan
oleh masyarakat Bali secara keseluruhan.
Jumat, 15 Maret 2013
PENDIDIKAN KARAKTER SOLUSI BANGSA
Hari Raya Saraswati merupakan hari yang dipercaya oleh
umat Hindu sebagai hari memeperingati turunnya ilmu pengetahuan. Hari Raya
Saraswati diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali, tepatnya Saniscara,
Umanis Wuku Watugunung. Di tengah perayaan hari raya yang kita percaya sebagai
turunnya ilmu pengetahuan ini, kita mencoba untuk merenung sejenak tentang
wajah pendidikan nasional bangsa ini. Banyak hal yang masih menjadi pekerjaan
rumah bagi pemerintah Indonesia untuk membentuk suatu generasi bangsa yang
cerdas dan berkarakter.
Tentunya kita banyak melihat permasalahan yang terjadi
pada bangsa ini, karena tidak terlihatnya suatu karakter bangsa yang
mencerminkan bahwa kita adalah suatu bangsa yang beragama. Kita ambil contoh,
maraknya korupsi di negeri ini yang disebabkan karakter moral dari pejabat kita
yang bisa dikatakan semakin merosot. Apa yang kita bisa lakukan dalam
menghadapi permasalahan yang besar ini? Solusi dalam menghadapi permasalahan
krisis karakter bangsa ini, yaitu dengan memebentuk generasi muda yang
berkarakter.
Sistem pendidikan Indonesia yang ada sekarang ini,
lebih mementingkan hasil akhir dari pada prosesnya. Hal ini yang menyebabkan
kemerosotan moral dari para pelajar. Kita lihat sekarang, banyaknya pelajar
yang sudah tidak menghormati gurunya lagi, banyak pelajar yang tawuran, bahkan
banyak pelajar yang hamil di luar nikah. Ini sangat bertentangan dengan konsep
ajaran Agama Hindu yang mengajarkan kita untuk hormat kepada guru, dan selalu
welas asih kepada sesama.
Untuk itu perlu adanya suatu perubahan dalam sistem
pendidikan di Indonesia ini yang lebih mementingkan proses pembentukan
karakternya. Bukan hanya sekedar memberi ilmu pengetahuan, seorang guru
haruslah mampu mendidik anak didikannya, agar bukan hanya pintar dalam
pelajaran, tapi juga baik dalam budi pekertinya. Karena suatu ilmu akan
bermanfaat apabila ilmu itu dilandasi dengan Dharma (kebajikan).
Pendidikan karakter yang mengajarkan tentang nilai –
nilai kemanusiaan adalah suatu metode yang pas untuk mengahadapi krisis moral
ini. Pendidikan karakter ini harus diberikan sejak dini, karena pondasi yang
kita bangun di dasar dengan kuat akan mampu menahan beban seberat apapun di
atasnya. Pendidikan ini sangat baik diberikan dalam jenjang Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), Taman Kanak – Kanak, maupun Sekolah Dasar. Hal ini diharapkan
agar para pelajar dibentuk karakternya sedini mungkin. Tapi tidak hanya
berhenti sampai di jenjang usia dini saja, pendidikan karakter harus tetap
diberikan secara berkesinambungan. Agar terciptanya suatu bangsa yang
berkarakter.
Dengan demikian pendidikan karakter yang menganut
tentang nilai – nilai kemanusiaan ini akan menjadi solusi yang baik bagi bangsa
ini agar terhindar dari krisis karakter yang dapat mengahancurkan bangsa ini.
Oleh karena itu dalam perayaan hari Saraswati ini mari kita merenung sejenak
dan mentransformasi terutama diri kita, agar menjadi seorang pelajar ataupun
mahasiswa yang berkarakter.
Sabtu, 05 Januari 2013
Jalan TOL, Untuk Siapa?
Tahun
2013 telah tiba dan menengok sejenak persiapan Bali yang akan menjadi tuan
rumah dalam APEC (Asia-Pacific Economic
Cooperation) pada Bulan oktober 2013. Bali harus mempersiapkan segala aspek
baik itu dalam keamanan sarana maupun prasarana yang memadai, salah satu yang
menjadi problem di bali yaitu maslah
kemacetan yang cukup parah. Untuk hari biasa saja kita dapat merasakan
kepadatan di sepanjang jalan Denpasar-Nusa Dua. Oleh karena itu diperlukan
rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Bali. Salah satu
usaha rekayasa lalu lintas yang diambil oleh pemerintah yaitu dengan membuat
jalan baru sepanjang benoa, Bandar udara, dan nusa dua.
Jalan
ini merupakan jalan berbayar atau biasa yang disebut dengan jalan Tol. Tidak
seperti jalan Tol pada umunnya jalan Tol di Bali ini merupakan jalan Tol yang
dibangun di atas permukaan laut. Pembangunan jalan di atas permukaan laut ini
diambil atas pertimbangan masalah budaya yang kuat di Bali. Pembangunan jalan
TOL ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Salah satu yang menjadi masalah dan
pertanyaan besar sebagian masyarakat
yaitu pembangunan jalan TOL ini dianggap merusak kawasan hutan mangrove yang ada di daerah Suwung,
karena jalan ini melintasi kawasan hutan mangrove
tersebut. Dan siapa yang akan diuntungkan dalam pembangunan jalan ini?
Pada
awalnya saya berpikri bahwa pembangunan ini dapat merusak ekosistem yang ada di
laut dan hutan mangrove, tetapi
setelah saya melakukan kuliah lapangan dan mendapatkan penjelasan dari Direktur
Utama PT Jasa Marga Bali Tol,
sebagai mahasiswa Teknik Sipil saya berpendapat bahwa pembangunan ini akan
berdampak positif bagi masyarakat Bali. Saya berpendapat seperti ini karena
pembangunan jalan TOL ini sudah memperhatikan AMDAL (Analisi Mengenai Dampak
Lingkungan) dan juga pihak dari PT Jasa
Marga Bali Tol akan menanam kembali pohon mangrove di sekitar
kawasan jalan ini. Bukan hanya itu Pemkab Badung juga ikut dalam kepemilikan
saham dari jalan TOL ini. Sehingga ini akan meningkatkan pendapatan daerah
khusunya Kabupaten Badung. Jalan Tol ini juga akan membantu Bali untuk mengurai
kemacetan yang terjadi. Hal ini akan membawa dampak positive bagi Bali di mata
dunia, apalagi pemimpin – pemimpin Negara – Negara APEC akan mengunjungi pulau
dengan beribu keindahan ini. Bukan hanya membantu Bali dalam penyelenggaran
APEC 2013, hal ini juga akan meningkatkan minat wisatawan asing maupun domestik
untuk datang ke Bali, yang tentu saja hal ini akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Bali yang banyak hidup bergantung sektor Pariwisata. Tetapi hal ini
bukan berarti kita tidak akan mengawasi pembangunan jalan ini. Mari kita dukung
dan awasi pembanguan jalan TOL ini, agar pembangunan ini benar – benar akan
menguntungkan masyarakat Bali.
Langganan:
Postingan (Atom)