Hari Raya Saraswati merupakan hari yang dipercaya oleh
umat Hindu sebagai hari memeperingati turunnya ilmu pengetahuan. Hari Raya
Saraswati diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali, tepatnya Saniscara,
Umanis Wuku Watugunung. Di tengah perayaan hari raya yang kita percaya sebagai
turunnya ilmu pengetahuan ini, kita mencoba untuk merenung sejenak tentang
wajah pendidikan nasional bangsa ini. Banyak hal yang masih menjadi pekerjaan
rumah bagi pemerintah Indonesia untuk membentuk suatu generasi bangsa yang
cerdas dan berkarakter.
Tentunya kita banyak melihat permasalahan yang terjadi
pada bangsa ini, karena tidak terlihatnya suatu karakter bangsa yang
mencerminkan bahwa kita adalah suatu bangsa yang beragama. Kita ambil contoh,
maraknya korupsi di negeri ini yang disebabkan karakter moral dari pejabat kita
yang bisa dikatakan semakin merosot. Apa yang kita bisa lakukan dalam
menghadapi permasalahan yang besar ini? Solusi dalam menghadapi permasalahan
krisis karakter bangsa ini, yaitu dengan memebentuk generasi muda yang
berkarakter.
Sistem pendidikan Indonesia yang ada sekarang ini,
lebih mementingkan hasil akhir dari pada prosesnya. Hal ini yang menyebabkan
kemerosotan moral dari para pelajar. Kita lihat sekarang, banyaknya pelajar
yang sudah tidak menghormati gurunya lagi, banyak pelajar yang tawuran, bahkan
banyak pelajar yang hamil di luar nikah. Ini sangat bertentangan dengan konsep
ajaran Agama Hindu yang mengajarkan kita untuk hormat kepada guru, dan selalu
welas asih kepada sesama.
Untuk itu perlu adanya suatu perubahan dalam sistem
pendidikan di Indonesia ini yang lebih mementingkan proses pembentukan
karakternya. Bukan hanya sekedar memberi ilmu pengetahuan, seorang guru
haruslah mampu mendidik anak didikannya, agar bukan hanya pintar dalam
pelajaran, tapi juga baik dalam budi pekertinya. Karena suatu ilmu akan
bermanfaat apabila ilmu itu dilandasi dengan Dharma (kebajikan).
Pendidikan karakter yang mengajarkan tentang nilai –
nilai kemanusiaan adalah suatu metode yang pas untuk mengahadapi krisis moral
ini. Pendidikan karakter ini harus diberikan sejak dini, karena pondasi yang
kita bangun di dasar dengan kuat akan mampu menahan beban seberat apapun di
atasnya. Pendidikan ini sangat baik diberikan dalam jenjang Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), Taman Kanak – Kanak, maupun Sekolah Dasar. Hal ini diharapkan
agar para pelajar dibentuk karakternya sedini mungkin. Tapi tidak hanya
berhenti sampai di jenjang usia dini saja, pendidikan karakter harus tetap
diberikan secara berkesinambungan. Agar terciptanya suatu bangsa yang
berkarakter.
Dengan demikian pendidikan karakter yang menganut
tentang nilai – nilai kemanusiaan ini akan menjadi solusi yang baik bagi bangsa
ini agar terhindar dari krisis karakter yang dapat mengahancurkan bangsa ini.
Oleh karena itu dalam perayaan hari Saraswati ini mari kita merenung sejenak
dan mentransformasi terutama diri kita, agar menjadi seorang pelajar ataupun
mahasiswa yang berkarakter.
